Suryati atau sering dipanggil Yati atau Sur itu memiliki wajah yang
cukup cantik, berkulit hitam manis dengan bibir sensual, tubuhnya
kelihatan agak berisi, montok dan sekal yang nampak membayang meskipun
dia mengenakan baju jubah panjang dan jilbab lebar yang menutupi seluruh
tubuhnya.
Tinggi badannya 166 cm dan ukuran bra 36B, membuat penampilannya makin
menggairahkan, apalagi ketika ia mengenakan baju seragam kerjanya dengan
baju agak ketat dan rok seragam coklat panjangnya yang juga berukuran
agak ketat sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas
menembus dan menghias kedua buah pantatnya yang sekal, selain jilbab
yang selalu dia kenakan. Karena ukuran roknya yang agak ketat, sehingga
saat ia berjalan goyangan pantatnya terlihat aduhai.


FOTO SURYATI
Semua pria yang
berpikiran nakal pastilah ingin mencicipi tubuhnya, walaupun berjilbab
tapi jilbabnya itu tak mampu menyembunyikan kemontokan tubuh
Suryati.Walaupun sudah memasuki usia kepala tiga, entah mengapa, Suryati
masih belum mau berumah tangga. Banyak yang mengejeknya sebagai perawan
tua, perawan tak laku dan sebagainya. Tapi Suryati cuek aja, banyak
yang mau melamar tapi selalu dia tolak. Salah seorang yang mau melamar
Suryati adalah seorang pria bernama Syamsul dan biasa disapa Syam, 38
tahun, punya dua orang istri dan cukup mapan hidupnya. Tapi Suryati juga
menolak pria ini. Syam sangat dendam dan sakit hati. Dia membuat sebuah
rencana terhadap Suryati.Pada suatu malam sehabis lembur, sekitar jam
10 malam Suryti berjalan sendirian meninggalkan kantor untuk pulang
menuju ke kontrakannya yang kebetulan hanya berjarak sekitar 600 meter
dari tempatnya bekerja. Dia merasakan badannya amat lelah akibat
seharian kerja ditambah lembur tadi, sekujur tubuhnya pun terasa
lengket-lengket karena keringat yang juga membasahi seragam kerja yang
dikenakannya.Dengan berjalan agak lambat, kini tibalah Suryati pada
sebuah jalan pintas menuju ke kontrakan yang kini tinggal berjarak 100
meter itu, namun jalan tersebut agak sunyi dan gelap. Tiba-tiba tanpa
disadarinya, sebuah mobil Kijang berkaca gelap memotong jalan dan
berhenti di depannya. Belum lagi hilang rasa kagetnya, sekonyong-konyong
keluar seorang pria berbadan kekar dari pintu dan langsung menyeret
Suryati yang tidak sempat menghilangkan kekagetannya itu masuk ke dalam
mobil tersebut, dan mobil itu kemudian langsung tancap gas dalam-dalam
meninggalkan lokasi.Di dalam mobil tersebut ada seorang pria. Suryati
diancam untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil
terus melaju dengan cepat. Suryati yang masih terbengong-bengong pun
didudukkan di bagian jok, di sebelah pria itu. Sementara mobil melaju,
lelaki itu berusaha meremas-remas pahanya. Tangan lelaki tersebut mulai
mengusap-usap kedua paha mulus Suryati yang ada di balik rok panjangnya.
Naluri Suryati bangkit dan berontak. Namun belum lagi berbuat banyak,
tiba-tiba lelaki yang duduk di belakang setir itu membekap mulut Suryati
dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius. Akhirnya Suryati
pingsan.Kedua tangan Surtayi diikat ke belakang dengan tali tambang
hingga dadanya yang montok dan masih dilapisi seragam kerja dan jilbab
itu mencuat ke depan. Sementara itu selama dalam perjalanan, pria itu
memanfaatkan kesempatan dengan bernafsu menyingkap rok seragam
panjangnya Suryti sampai sepinggang. Setelah itu kedua belah kakinya
dibentangkan lebar-labar ke kiri dan kanan sampai akhirnya tangan nakal
lelaki tersebut dengan leluasa menyeruak ke dalam celana dalam Surtayi,
sementara dengan tangan sebelahnya dia mengemudikan mobilnya.Akhirnya
sampailah mereka di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak ditempati
di suatu daerah sepi. Mobil langsung masuk ke dalam dan garasi langsung
ditutup rapat-rapat. Kemudian Suryati yang masih pingsan itu langsung
dibopong oleh pria itu masuk ke dalam rumah tersebut. Rumah tersebut
kelihatan sekali tidak terawat dan kosong, namun di dalamnya terdapat
sebuah kamar besar yang cukup bersih. Ternyata di kamar itu tersedia
ranjang dan di beberapa sudut kamar itu dipasang beberapa kamera.Suryati
kemudian didudukkan di sebuah kursi sofa panjang di kamar itu.”Waw
betapa cantiknya wanita ini.” guman lelaki itu sambil memandangi tubuh
lunglai Suryati. Tiba-tiba pria itu mengambil segayung air dan
menyiramkan air pelan-pelan ke wajah Surtayi.Beberapa saat kemudian,
ketika sadar karyawati cantik itu terlihat sangat terkejut melihat
suasana di depannya, “Kamu..” katanya seraya menggerakkan tubuhnya, dan
dia sadar kalau tangannya terikat erat.Kali ini Syam tersenyum, senyum
kemenangan.”Mau apa kamu..!” Suryati bertanya setengah menghardik kepada
Syam.”Jangan macam-macam ya, nanti saya laporkan ke polisi..!”
lanjutnya lagi.Syam hanya tersenyum, “Silakan saja teriak, nggak bakal
ada yang dengar kok. Ini rumah jauh dari mana-mana.” kata Syam.”Asal tau
aja, begitu kamu waktu itu menolak lamaranku, elo udah jadi incaran gue
nomer satu.” sambungnya.Sadar akan posisinya yang terjepit,
keputusasaan pun mulai terlihat di wajah karyawati itu, wajahnya yang
cantik sudah mulai terlihat memelas memohon iba. Namun kebencian di hati
Syam masih belum padam, terlebih-lebih dia masih ingat ketika Suryati
berani menolak lamarannya dan menghina dirinya. Hal inilah yang membuat
Syam mendendam dan bertindak nekat seperti ini. Memang di kalangan
penduduk kampung itu nama Syam cukup terkenal. “Ampun Mas, maafkan aku,
aku waktu itu terpaksa bersikap begitu.” katanya seolah membela
diri.”Ha.. ha.. ha..” Syam tertawa lepas sambil mengejek Suryati yang
duduk terkulai lemas.”Hei perawan tua goblok, gue ini berkuasa di sini
tau! Elo nolak gue sama aja bunuh diri!” ujar Syam sambil meremas-remas
tetek Suryati di balik jilbab dan baju seragam kerjanya.”Sekarang elo
musti bayar mahal atas tindakan elo itu, dan gue mau kasih elo pelajaran
supaya elo tau siapa gue.” sambungnya.Suryati pun tertunduk lemas
seolah dia menyesali tindakan yang telah diambilnya dulu, airmatanya pun
mulai berlinang membasahi wajahnya yang cantik itu.Tiba-tiba, “PLAK..”
sebuah tamparan telak menghantam pipi kanannya, membuat tubuh Suryti
terlontar ke belakang seraya menjerit. Lelaki itu telah menghajar
pipinya, dan “BUKK” sekali lagi sebuah pukulan menghantam perut Suryat
dan membuat badannya meringkuk menahan rasa sakit di perutnya.”Aduh..,
ampun Bang.. ampunn..,” ujar Surtayi dengan suara melemah dan
memelas.Syam sambil melepaskan baju yang dikenakannya berjalan mendekati
Suryat, badannya yang gagah dan kekar itu semakin terlihat seram dengan
banyaknya otot yang menghiasi sekujur badannya.”Udah lah, sekarang gue
mau action.” ujar Syam sambil mendorong tubuh Suryati terbaring di
ranjang kamar itu.Tidak perduli dengan pembelaan diri Suryati, Syam
dengan kasarnya menyingkapkan rok seragam kerja Suryati ke atas hingga
kedua paha mulus hitam manis perawam tua ini terlihat jelas, juga celana
dalam putihnya.Suryati menatap Syam dengan ketakutan, “Jangan, jangan
Mas..” ucapnya memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa
dirinya.Kemudian, dengan kasar ditariknya celana dalam Suryati sehingga
bagian bawah tubuh Suryati telanjang. Kini terlihat gundukan kemaluan
Suryati yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak begitu lebat karena
sering dicukur itu, sementara itu Suryati menangis terisak-isak.Pria
yang bernama Syam itu pun melongo melihat indahnya kemaluan karyawati
itu. Sekarang dia dapat mengerjai sang karyawati itu untuk melampiaskan
dendamnya. Kini Syam memposisikan kepalanya tepat di hadapan
selangkangan Surtayi yang nampak mengeliat-geliat ketakutan. Tanpa
membuang waktu, direntangkannya kedua kaki Suryti hingga selangkangannya
agak sedikit terbuka, dan setelah itu dilumatnya kemaluan Suryati
dengan bibir dan lidah Syam.Dengan rakus bibir dan lidah Syam mengulum,
menjilat-jilat lubang vagina Suryati. Badan Suryati pun
menggeliat-geliat kerenanya, matanya terpejam, keringat mulai banjir
membasahi baju seragam kerjanya, dan rintihan-rintihannya pun mulai
keluar dari bibirnya akibat ganasnya serangan bibir Syam di kemaluannya,
“Iihh.. iihh.. hhmmh..”Suryati sesekali nampak berusaha meronta, namun
hal itu semakin meningkatkan nafsu Syam. Jari-jari Syam juga meraba
secara liar daerah liang kemaluan yang telah banjir oleh cairan
kewanitaannya dan air liur Syam. Jari telunjuknya mengorek dan
berputar-putar dengan lincah dan sekali-sekali mencoba
menusuk-nusuk.”Aakkh.. Ooughh..” Suryati semakin keras
mengerang-ngerang.Setelah puas dengan selangkangan Suryati, kini Syam
bergeser ke atas ke arah wajah Suryai. Dan kini giliran bibir merah
Suryatni yang dilumat oleh bibir Syam. Sama ketika melumat kemaluan
Suryati, kini bibir Suryati pun dilumat dengan rakusnya, dicium, dikulum
dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Suryati tanpa
melepaskan.jilbab yang dikenakan Suryati.”Hmmph.. mmph.. hhmmp..”
Suryati hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah karena mulutnya
terus diserbu oleh bibir Syam.Bunyi decakan dan kecupan semakin keras
terdengar, air liur mereka pun meleleh menetes-netes. Sesekali Syam
menjilat-jilat dan menghisap-hisap leher jenjang Suryati dengan sedikit
menyingkap jiblab yang dipakai Suryati.”It’s showtime..!” teriak Syam
dengan gembira..Kini Syam yang telah puas berciuman berdiri di hadapan
Suryati yang napasnya terengah-engah akibat gempuran Syam tadi, matanya
masih terpejam dan kepalanya menoleh ke kiri seolah membuang wajah dari
pandangan Syam. Syam pun membuka celananya hingga akhirnya telanjang
bulat. Kemaluannya yang berukuran besar telah berdiri tegak mengacung
siap menelan mangsa.Kini Syam, yang telah berpengalaman bermain wanita
itu, meluruskan posisi tubuh Suryati dan merentangkan kembali kedua
kakinya hingga selangkangannya terkuak sedikit kemudian mengangkat kedua
kaki itu serta menekuk hingga bagian paha kedua kaki itu menempel di
dada Suryati. Hingga kemaluan Suryati yang berwarna kemerahan itu kini
menganga seolah siap menerima serangan. Tangis Suryati semakin keras,
badannya terasa gemetaran, dia tahu akan apa-apa yang segera terjadi
pada dirinya.Sementara adegan demi adegan berlangsung kamera yang
terpasang merekam semuanya. Syam akan memanfaatkannya untuk memaksa
Suryati agar selalu mau ngentot dengannya.Syams pun mulai menindih tubuh
Suryati, tangan kanannya menahan kaki Suryati, sementara tangan kirinya
memegangi batang kemaluannya membimbing mengarahkan ke lubang memek
Suryati yang telah menganga.”Ouuhh.. aah.. ampuunn.. Mass..!” rintih
Suryati.Badan Suryati menegang keras saat dirasakan olehnya sebuah benda
keras dan tumpul berusaha melesak masuk ke dalam lubang
vaginanya.”Aaakkh..!” Suryati mejerit keras, matanya mendelik, badannya
mengejang keras saat Syam dengan kasarnya menghujamkan batang
kemaluannya ke dalam lubang vagina Suryati dan melesakkan secara
perlahan ke dalam lubang memek Surytai yang masih kencang dan rapat itu
walaupun Suryati sudah berusia kepala tiga.Keringat pun kembali
membasahi seragam kerja dan jilbab lebar yang masih dikenakannya itu.
Badannya semakin menegang dan mengejan keras disertai lolongan ketika
kemaluan Syam berhasil menembus selaput dara yang menjadi kehormatan
para gadis itu.Setelah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya di
dalam lubang vagina Suryatii, Syam mulai menggenjotnya mulai dengan
irama perlahan-lahan hingga cepat. Darah segar pun mulai mengalir dari
sela-sela kemaluan Suryati yang sedang disusupi kemaluan Syam itu.
Dengan irama cepat Syam mulai menggenjot tubuh Suryati, rintihan Suryati
pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Syam.”Ooh..
oh.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting
akibat kerasnya genjotan Syam yang semakin bernafsu.Setelah beberapa
menit kemudian badan Syam menegang, kedua tangannya semakin erat
mencengkram kepala Suryati, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan
Syam berejakulasi di rahim Suryati. Sperma yang dikeluarkannya cukup
banyak hingga meluber keluar. Suryati hanya dapat pasrah menatap wajah
Syam dengan panik dan kembali memejamkan mata disaat Syam bergidik untuk
menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas
tubuh Suryati.Tangis Suryati pun kembali merebak, ia nampak sangat
shock. Badan Syam yang terkulai di atas tubuh Suryati pun
terguncang-guncang jadinya karena isakan tangisan dari Suryati. Ada rasa
sesal karena telah kehilangan keperawanannya. Tapi Suryati pun
menikmati perkosaan yang baru saja menimpa dirinya.”Gimana rasanya
Sayang..? Nikmat kan..?” ujar Syam sambil menyusupkan tangannya di balik
jilabab dan membelai-belai rambut Suryati dan kemudian mencopot jilbab
yang dipakai Suryati.Beberapa saat lamanya Syam menikmati kecantikan
wajah Suryati yang kini tanpa jilbab itu sambil membelai-belai rambut
dan wajah Suryati yang masih merintih-rintih dan menangis itu, sementara
kemaluannya masih tertancap di dalam lubang memek Suryati.”Makanya
jangan main-main sama gue lagi ya Sayang..!” sambung Syam sambil bangkit
dan mencabut kemaluannya dari memek Suryati.Setengah jam kemudian
kembali nafsu Syam naik dan dia kembali menyetubuhi Suryati, kali ini
Syam mencopot seluruh pakaian Suryati hingga telanjang bulat. Untuk
kedua kalinya dia orgasme di atas tubuh Suryati. Sejak itu, Syam sering
mengajak Suryati untuk melayani birahinya. Suryati tak dapat menolak
sebab jika menolak dia diancam kalau adegan yang direkam itu akan
disebarkan. Karena serang mengentot tanpa pengaman akhirnya jadwal
bulanan Suryati tidak datang. Suryati hamil. Surytai memohon Syam untuk
menikahinya walaupun harus jadi istri ketiga. Untung Syam berbaik hati
mau menikahi Suryati.
0 komentar "Dahsyatnya Memek suryati,Buruh berjilbab", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar